Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang bergerak di bidang energi penyedia panel surya, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), mencatatkan penurunan laba bersih yang signifikan pada kuartal pertama tahun 2021.
Berdasarkan laporan interim yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih JSKY anjlok hingga 91,03% menjadi Rp 481,53 juta dari semula mencapai Rp 5,37 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan laba bersih ini salah satunya disebabkan oleh turunnya pendapatan perusahaan pada 3 bulan pertama tahun ini. Hingga akhir Maret, perusahaan membukukan pendapatan Rp 57,18 miliar, turun 36,23% dari posisi akhir Maret 2020 lalu yakni Rp 89,67 miliar.
Penjualan JSKY masih didominasi oleh penjualan ekspor yang turun 27% menjadi Rp 43,12 miliar, sedangkan pendapatan domestik mengalami penurunan lebih dalam sebesar 54% menjadi Rp 14,06 miliar.
Berdasarkan katalog produk, penjualan baterai merupakan penyumbang tertinggi pada pendapatan perusahaan sebesar Rp 31,31 miliar, sedangkan pendapatan dari panel surya tercatat sebesar Rp 25,78 miliar.
Aset JSKY tercatat turun tipis menjadi Rp 492,04 miliar dari posisi akhir tahun lalu di angka Rp 495,49 miliar. Aset ini terbagi menjadi aset lancar sejumlah Rp 323,29 miliar dan Rp 168,75 miliar sisanya berupa aset tidak lancar.
Liabilitas perusahaan naik tipis menjadi Rp 265,06 miliar dengan kewajiban jangka pendek tercatat sebesar Rp 252,99 miliar dan liabilitas jangka panjang sejumlah Rp 12,07 miliar.
Turunnya nilai aset dan bertambahnya liabilitas menyebabkan ekuitas perusahaan turun 2,25% menjadi Rp 226,97 miliar.
Pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (21/7) di pasar modal, saham JSKY naik 2,19% ke level Rp 140/saham. Dalam seminggu saham ini turun 2,10%, selama sebulan terkoreksi 23,08% dan sejak awal tahun mengalami pelemahan 39,13%.
Jelang penutupan sesi II, Rabu ini saham JSKY naik 2,19% masih di level Rp 140/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 284 miliar.
Comments